Wednesday 12 June 2013

SEJARAH SINGKAT NAGARI PANINJAUAN



Nagari Paninjauan yang secara resmi di kukuhkan pada tanggal 26 Februari 2005 oleh Bapak Bupati Agam merupakan hasil pemekaran yang sebelumnya tergabung dengan Nagari III Koto dimekarkan menjadi Nagari Paninjauan dan Nagari II Koto.
Hak ulayat Nagari Paninjauan meliputi dari Banda Sikumbang pasupadan, Aia Gadang Jo Data Munti Palembayan, Hutan linduang jalan Gadang, Menurut orang-orang tua kita , Paninjauan telah mempunyai undang-undang dari dahulunya.


Adaik samo ma isi
Limbago samo manuang
Tatungkuik samo tamakan kasiak
Tatilantang samo taminum di aia
Surang tapijak, sadonya maraso padiah.

Histories secara turun temurun dan para tetua di VI Koto seperti :

- Almarhum engku H.Janaik ( Kapalo VI Koto terakhir di Kec.Tanjung Raya
- Engku Dt. Sinaro Nan Kuniang dari Koto Tinggi
- Engku Harun Dt. Rangkayo Sudah dari Koto Baru
- Engku Dt. Pangulu Basa dari Koto Kaciak.
- Engku Dt. Kando Marajo dari Koto Gadang

Semuanya memberikan keterangan yang sama tentang sejarah Paninjauan dan VI Koto di Kecamatan Tanjung Raya.
Nagari-nagari di VI Koto yang terdiri dari Koto Baru, Koto Tinggi, Paninjauan, Koto Kaciak, Koto Gadang dan Koto Malintang, pada awalnya hanya terdiri dari tiga Nagari yaitu , Nagari linggai/Tanjung Betung, Nagari Pauh Paninjauan dan Nagari Alai sungai Basa di muko-muko Koto malintang sekarang, kemudian datanglah masyarakat baru dari tilatang kamang yang ingin bergabung dengan Nagari Paninjauan, yang saat itu baru bernama Nagari Pauh yang dipimpin oleh seseorang yang gagah berani bernama Limpiang Dadak ( Suku Caniago Lambah ). Limpiang dadak tidak mau menerima masyarakat yang baru datang tersebut sehingga terjadilah peperangan antar keduanya, sampai bertumpahan darah yang sekarang ini daerah tersebut bernama Rumpuik Sirah ( Rumput yang penuh dengan darah ).

Masyarakat Pauh bertahan di Pauh dan merupakan Kubu pertahanan sehingga terkenal namanya Pauh Kubu. Mesjid didirikan di sebuah Guguk dan dipagar dengan kawat sehingga sampai sekarang guguk tersebut bernama guguk paga kawek. Masyarakat yang baru datang tersebut diburu dan di halau oleh rombongan Limpiang Dadak kea rah timur samapi ke batu Kiliran ( Tempat Limpiang Dadak mengasah pedangnya ), terus kearah Koto Baru sekarang. Limpiang Dadak menghentikan pengejaran disana dan dia menancapkan tongkatnya di sebuah tempat sehingga keluar air yang sampai sekarang tempat tersebut disebut Aia Maruok ( Air mendidih ) . dari daerah Pauh yang waktu itu disebut Kubu pertahanan, Limpiang Dadak bersama dengan rombongan naik ke daerah yang agak ketinggian dan berhenti pada sebuah batu besar untuk melihat lawan yang akan datang dari arah Koto Baru yang sampai sekarang batu tersebut bernama Batu Peninjau lawan yang terletak dibelakang MDA Guguk sekarang . dari nama Batu Peninjau lawan itulah asalnya nama Paninjauan, yang akhirnya menjadi sebuah Nagari yang kuat di daerah VI Koto.

No comments:

Post a Comment